Sunday, January 11, 2009

ciri-ciri Ahlu sunnah

kita akan mengenali 2 perkara penting tentang Ahli Sunnah wal Jamaah, iaitu :

1. Ciri-ciri Ahli Sunnah wal Jamaah
2. Ciri-ciri Aqidah Ahli Sunnah wal Jamaah

1. Ciri-ciri Ahli Sunnah wal Jamaah

a. Mereka adalah golongan pertengahan dan bersikap adil di antara ifrath (fanatik) dan tafrith (meremeh-temehkan), dan di antara ghuluw (berlebih-lebihan), dan jafaa' (merendah-rendahkan), baik dalam masalah aqidah, hukum atau perilaku.

- Firman Allah :

Maksudnya : " Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang pertengahan, agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu ". [al-Baqarah : 143]

- Sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam :

( وَإِيَّاكُمْ وَالْغُلُوَّ فِي الدِّينِ، فَإِنَّمَا أَهْلَكَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ الْغُلُوُّ فِي الدِّينِ )

Maksudnya : " Berjaga-jagalah kamu semua dari sikap berlebih-lebihan dalam agama, sesungguhnya telah musnah golongan sebelum kamu yang berlebih-lebihan dalam agama ". [HR al-Nasai'e : no.3057]

b. Mereka teguh berpegang dengan al-Quran dan as-Sunnah, tunduk dan taat hanya kepada keduanya. Jika berlaku sebarang perselisihan, mereka akan menjadikan al-Quran dan as-Sunnah sebagai hakim. Oleh itu, segala keputusan dari keduanya, mereka akan menerima dengan hati yang terbuka tanpa sebarang keberatan.

- Firman Allah :

Maksudnya : "Wahai orang-orang yang beriman, taatilah kamu kepada Allah dan taatilah Rasul-Nya dan ulil amri antara kamu. Kemudian, jika kamu berselisih pemdapat tentang sesuatu perkara, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Quran) dan Rasul (Assunnah) jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari akhirat. Yang demikian itu adalah lebih utama dan lebih baik akibatnya". [Al-Nisa' : 59].




- Firman Allah :

Maksudnya : " Dan tidaklah patut bagi lelaki-lelaki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa menderhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat dengan kesesatan yang nyata ". [Al-Ahzab : 36]

- Firman Allah :

Maksudnya : " Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakikatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap keputusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya ". [Al-Nisa' : 65]

c. Mencintai Allah dan Rasul-Nya lebih dari segala sesuatu.

- Firman Allah :

Maksudnya : Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun ". [An-Nisa' : 36]

- Sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam :

( لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُونَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَالِدِهِ وَوَلَدِهِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ )

Maksudnya : " Tidak beriman seseorang itu, selagimana dia tidak mencintaiku lebih dari (cintanya) kepada ibu bapanya, anaknya dan manusia semua ". [HR al-Bukhari : no.15, Muslim : no.70]

d. Mereka memuliakan salafussoleh, serta menjadikan salaf sebagai sumber untuk memahami al-Quran dan as-Sunnah, juga manhaj (sistem) untuk dicontohi. Dan meyakini bahawa golongan salaf adalah lebih selamat, lebih berilmu dan lebih teguh.

- Firman Allah :
Maksudnya : “ Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah redha kepada mereka dan mereka pun redha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka syurga-syurga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar “. [Al-Taubah : 100]

- Sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam :
( خَيْرُ النَّاسِ قَرْنِيْ، ثُمَّ الَّذِيْنَ يَلُوْنَهُمْ، ثُمَّ الَّذِيْنَ يَلُوْنَهُمْ )
Maksudnya : “ Sebaik-baik manusia adalah generasiku, kemudian generasi berikutnya, kemudian generasi berikutnya “. [HR al-Bukhari : no.2562, Muslim : no.2533]

e. Mereka meyakini bahawa agama telah sempurna. Oleh itu, mereka hanya Itiba' (mengikut) perintah Allah dan Rasul-Nya serta meninggalkan ibtida' (bid'ah). Sama sekali tidak akan mendahulukan akal terhadap al-Quran dan as-Sunnah. Bahkan akal tidak diberi ruang dalam persoalan agama umumnya dan aqidah khususnya.

- Firman Allah :

Maksudnya : " Pada hari ini, telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Kucukupkan nikmat-Ku dan telah Ku-redhai Islam itu sebagai agamamu". [Al-Maidah : 3].

- Abdullah bin Mas'ud meriwayatkan bahawa :

( خَطَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ خَطًّا بِيَدِهِ، ثُمَّ قَالَ : ( هَذَا سَبِيلُ اللَّهِ مُسْتَقِيمًا )، قَالَ : ثُمَّ خَطَّ عَنْ يَمِينِهِ وَشِمَالِهِ، ثُمَّ قَالَ : ( هَذِهِ السُّبُلُ وَلَيْسَ مِنْهَا سَبِيلٌ إِلَّا عَلَيْهِ شَيْطَانٌ يَدْعُو إِلَيْهِ ) ثُمَّ قَرَأَ :
Maksudnya : " Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam telah melukis satu garisan dengan tangan Baginda, kemudian bersabda : ( Inilah jalan Allah yang lurus ), Berkata Ibnu Mas'ud : Kemudian Baginda melukis garisan di sebelah kanan dan kiri, kemudian bersabda : ( Inilah jalan-jalan, dan tiadalah walau satu jalanpun, melainkan padanya ada syaitan yang menyeru ke arahnya ). Kemudian Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam membaca ayat : " Dan bahawa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia; janganlah kalian mengikuti jalan-jalan (yang lain), kerana jalan-jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan oleh Allah kepadamu agar kamu bertaqwa.” [Al-An’aam: 153] ". [HR Ahmad : no.4437]

- Firman Allah :

Maksudnya : " Wahai orang-orang yang beriman janganlah kamu mendahului Allah dan Rasulnya dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui ". [Al-Hujurat : 1]

- Sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam :

( وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ الْأُمُورِ فَإِنَّ كُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَإِنَّ كُلَّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ )

Maksudnya : " Dan berwaspadalah kamu dari perkara-perkara yang baru, dan setiap yang baru itu bid'ah, dan setiap bid'ah adalah sesat ". [HR Ahmad : no.17184]

f. Mereka percaya bahawa tiada manusia yang ma'sum selain Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam. Oleh itu, jika berlaku pertentangan antara hadith dan perkataan manusia, maka mereka tidak akan teragak-agak untuk meninggalkan mana-mana perkataan manusia selain Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Sallam.

- Firman Allah :
-

Maksudnya : " Dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Quran) menurut kemahuan hawa nafsunya, Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya). " [An-Najm : 3-4]

g. Dakwah pemurnian aqidah adalah fokus utama mereka. Oleh itu, mereka tidak mementingkan penyatuan umat selagimana aqidah belum disatukan, kerana penyatuan yang wujud tanpa aqidah yang murni, pastikan musnah.

- Firman Allah :

Maksudnya : " Kalau mereka syirik, akan terhapuslah segala amalan yang mereka lakukan ". [Al-An'am : 88]

Dari ayat di atas, al-Hafidz Ibn Kathir (w.774H) menyatakan : " Ayat ini menunjukkan tentang besarnya persoalan syirik dan beratnya hukuman orang yang syirik ".

- Firman Allah :

Maksudnya : " Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang soleh bahawa Dia benar-benar akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan benarlah Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diredhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik ". [An-Nur : 55]

h. Mereka memiliki akhlaq yang terpuji. Menjaga keikhlasan, lisan-lisan serta perbuatan. Contoh mereka dalam beraklaq adalah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam.

- Firman Allah :

Maksudnya : " Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik ". [An-Nahl : 125]

- Sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam :

( أَكْمَلُ الْمُؤْمِنِينَ إِيمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا )

Maksudnya : " Orang-orang mukmin yang palin sempurna imannya, adalah yang termulia akhlaq ". [HR at-Tirmidzi : no.1162]

i. Mereka adalah golongan yang membenci perpecahan dan cintakan al-Jamaah. Tetapi mereka rela bersendirian di atas jalan kebenaran yang berpaksikan al-Quran dan as-Sunnah. Justeru, mereka sentiasa dipandang ganjil dan asing oleh sebahagian manusia yang kononnya berjamaah, tetapi membelakangkan al-Quran dan as-Sunnah.

- Firman Allah :

Maksudnya : “ Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yang mendapat siksa yang berat”. [Ali-‘Imran : 105]

- Sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam :


( فَإِنَّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ بَعْدِي فَسَيَرَى اخْتِلَافًا كَثِيرًا فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الْمَهْدِيِّينَ الرَّاشِدِينَ تَمَسَّكُوا بِهَا وَعَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ )

Maksudnya : “ Sesungguhnya, orang yang hidup di antara kalian selepasku akan melihat banyak perselisihan yang timbul ; maka tetaplah kalian dengan sunnahku dan sunnah Khulafa al-Mahdiyyin al-Rashidiin, berpeganglah dengannya, dan gigitlah ia dengan geraham …“. [HR Abu Daud : 4607, al-Tirmidzi : no.2676]
- Sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam :

(وَإِنَّ هَذِهِ الْمِلَّةَ سَتَفْتَرِقُ عَلَى ثَلَاثٍ وَسَبْعِينَ، ثِنْتَانِ وَسَبْعُونَ فِي النَّارِ وَوَاحِدَةٌ فِي الْجَنَّةِ وَهِيَ الْجَمَاعَةُ)

Maksudnya : “ Dan sesungguhnya, agama ini (Islam), akan berpecah kepada 73 puak, 72 daripadanya di Neraka, dan satu di Syurga, iaitu al-Jamaah”. [HR Abu Daud : no.4597].

- Sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam :

( بَدَأَ الْإِسْلَامُ غَرِيبًا وَسَيَعُودُ كَمَا بَدَأَ غَرِيبًا فَطُوبَى لِلْغُرَبَاءِ )

Maksudnya : " Bermula islam itu dengan asing, dan akan kembali asing seperti mulanya, maka khabar gembiralah bagi yang asing ". [HR Muslim : no.232]

- Berkata Abdullah bin Mas'ud Radhiyallahu 'anhu :

( الجَمَاعَةُ مَا وَفَقَ الحَقَّ وَ إِنْ كُنْتَ وَحْدَكَ )

Maksudnya : " al-Jamaah itu, adalah apa-apa yang bertepatan dengan kebenaran, walau kamu bersendirian ".

2. Ciri-ciri Aqidah Ahli Sunnah wal Jamaah

Aqidah Ahli Sunnah wal Jamaah memiliki berbagai keistimewaan dan ciri khas tersendiri. Di antara ciri terpentingnya ialah :

a. Keunikan sumbernya ; Ini kerana sumber Aqidah Ahli Sunnah wal Jamaah hanya bersandarkan al-Quran as-Sunnah dan ijma' salaf serta penjelasan dari mereka. Perkara ini tidak terdapat pada ahli bid'ah di mana mereka selalu bersandarkan kepada akal, kasyaf atau ilham dan lain-lain.

b. Aqidah Ahli Sunnah wal Jamaah tetap utuh, teguh, terpelihara dan kekal hingga kiamat, tanpa sebarang perubahan.

c. Aqidah Ahli Sunnah wal Jamaah adalah satu-satunya jalan untuk bebas dari sebarang perpecahan. Bahkan ia dapat menyatukan barisan kaum muslimin secara umum dan para ulama serta da'i secara khusus. Jalan inilah merupakan jalan wahyu, serta pilihan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, para sahabat, tabi'in dan tabi' tabi'in. Oleh itu, sesiapa yang memilih selain dari jalan ini, mereka tidak akan berjaya.

- Firman Allah :

Maksudnya : " Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, Kami biarkan ia berterusan dalam kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali ". [An-Nisa' : 115]

d. Aqidah Ahli Sunnah wal Jamaah juga menyatukan sumber pengambilan aqidah manusia. Apabila sumber pengambilan disatukan, maka manusia tidak lagi berpecah. Dan sumber mereka adalah Al-Quran dan As-Sunnah. Mereka teguh berpegang dengan firman Allah supaya sentiasa bersatu :

Maksudnya : “ Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai…”. [Ali-‘Imran : 103]

e. Aqidah Ahli Sunnah wal Jamaah juga menghubungkan seorang muslim, secara langsung dengan Allah dan Rasul-Nya, mencintai dan mengagungkan keduanya, serta tidak mendahului sesuatupun dari Allah dan Rasul-Nya. Ini kerana slogan aqidah salaf adalah " Ma qaalallaah wa qaala Rasuuluh, fa naquul sami'naa wa atho'naa " iaitu : Apa-apa yang difirmankan oleh Allah dan disebut oleh Rasul-Nya, maka kami berkata, kami telah dengar dan kami telah taat".

f. Aqidah Ahli Sunnah wal Jamaah adalah jelas, terang, tiada kesamaran dan amat mudah difahami. Keadaan orang yang meyakininya, pasti tenang, jiwanya tenteram, jauh dari keraguan dan was-was syaitan. Bahkan dia pasti berbangga serta gembira kerana berjalan di atas landasan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam dan para sahabat Radhiyallahu 'anhum.

- Firman Allah :

Maksudnya : " Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa ". [Al-Baqarah : 2]

- Firman Allah :

Maksudnya : " Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang percaya (beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar ". [Al-Hujurat : 15].

g. Allah menjamin kehidupan yang mulia bagi sesiapa yang menetapi Aqidah Ahli Sunnah wal Jamaah. Ini kerana, Aqidah Ahli Sunnah wal Jamaah sentiasa menjaga keimanan kepada Allah di mana lahir darinya perasaan bertanggungjawab atas segala kewajipan dan disusuli dengan perlaksanaan yang ikhlas kerana Allah serta menepati ajaran Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam.

- Firman Allah : Maksudnya : " Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk ". [Al-An'am : 82]

No comments:

Post a Comment